Kamis, 20 Agustus 2009

Mitos Orang Meninggal Hari Selasa Atau Sabtu



Mungkin gw udah telat posting ini artikel, tapi setidaknya gw mau berbagi cerita aja tentang mitos “Orang meninggal hari Selasa/Sabtu akan membawa orang yang dekat dengannya juga ikut meninggal”. Pertama-tama gw mau cerita dulu tentang meninggalnya seniman hebat kita yaitu Mbah Surip yang dimana beliau sedang tenar2nya dengan lagu “Tak Gendong” dan dengan gosip Royalti yang mencapai 4,5 Miliar Rupiah. Seniman nyentrik dengan gaya Reggae Jamaica,dengan rambut gimbalnya yang panjang dan tebal,dengan tawanya yang khas,dan dengan kepolosan dan kesederhanaannya yang membuat kita semua senang dengan profil Mbah Surip. Beliau sebetulnya sudah muncul di dunia hiburan sejak lama namun baru tenar di jagad hiburan sekitar 3 bulan belakangan ini. Dengan lirik lagu “Tak Gendong” yang sederhana, menurut kabar Mbah Surip berhasil meraup sekitar 8 Miliar Rupiah dari hasil RBT,Ring Tone,Off Air,dsb.

Lalu kejadian yang tidak kita inginkan akhirnya terjadi pada Mbah Surip yaitu pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2009 beliau meniggal dunia. Menurut kabar beliau meninggal karena terkena serangan jantung. Sebelumnya menurut pelawak mas Mamiek yang tak lain adalah sahabat dekat Mbah Surip, beliau sempat mencari mas Mamiek ke rumahnya namun gagal sebanyak 2 kali, tapi akhirnya pada usaha yang ketiga, Mbah Surip berhasil menemui mas Mamiek hanya sekedar ingin bertemu dengannya dan menumpang berteduh. Sungguh ironis pada saat Mbah Surip ada di rumah mas Mamiek justru itu adalah tempat terakhir beliau, so di sanalah Mbah Surip menghembuskan nafas terkhirnya. Benar2 mengharukan kejadian2 yang berlangsung saat Mbah Surip meninggal, seperti putrinya yang berkehendak untuk melakukan akad nikah di depan jenazah Mbah Surip. Lalu wasiat dari Mbah Surip yang meminta untuk dikuburkan di rumah Budayawan WS.Rendra.

Setelah kepergian Mbah Surip tentu saja sangat mengguncang banyak pihak terutama para keluarga dan penggemarnya. Pembicaraan mengenai meninggalnya Mbah Surip juga sempat menjadi Trending Topic di situs microblogging Twitter. Akhirnya salah satu kebiasaan buruk Mbah Surip terungkap yaitu suka begadang,terkena angin malam,tidak pakai baju,minum kopi banyak sekali (menurut gosip sehari Mbah Surip bisa minum kopi sampai 40 gelas dan katanya pernah minum kopi satu ember). Dari sini benar2 terlihat pola hidup Mbah Surip yang buruk, namun menurut saya begitulah seniman sejati yang bebas berekspresi dengan melakukan apa saja yang dia inginkan selama menurutnya itu dapat memberikan inspirasi atau menghasilkan sebuah karya seni.

Sekarang kita bicarakan masalah mitosnya, menurut para tetua kita jaman dulu kalau ada orang yang meninggal hari Selasa atau Sabtu pasti akan membawa orang terdekatnya atau yang disayanginya untuk diajak “pergi” (maksudnya ikut meninggal dunia). Saya sempat tak percaya akan mitos ini ketika almarhum Bapak Tiri saya meninggal dunia dengan cara tragis. Waktu itu saya sempat berbicara dengan ibu saya, kira2 seperti ini :

Ibu gw : Kalau ada orang meninggal dunia hari Sabtu pasti ngebawa orang, Van

Gw : Masa sih ?

Ibu gw : Iya, hari sabtu juga

Gw : Ah, mati mah yang nentuin Tuhan

Ibu : Tapi emang gitu,Van

Gw : Ah, percaya aja

Ibu gw : Emang gitu, cotohnya bos mami (kan gw panggil nyokap gw mami) dulu ada anaknya yang meninggal hari Selasa terus beberapa hari kemudian saudaranya yang meninggal hari Sabtu terus lagi saudaranya hari Selasa terus begitu sampai keenam anaknya akhirnya meninggal semua

Gw : Ah stress

Ibu gw : Contohnya kakek waktu meninggal kan hari Selasa tapi pas mau di bawa ke kuburan di pecahin gelas/piring/kaca (oleh salah satu anaknya) sebagai penolak bala biar almarhum gak ngebawa orang terdekatnya ikut meninggal.

Gw : Kalau begitu bapak (bapak tiri gw) harus lempar kaca juga dong

Ibu gw : Yah, bapak kan orang Acah. Orang Aceh mana percaya ama yg begituan. Budayanya kan beda, itu kakek kan ngikutin adat orang Jawa. Terserah orang tuanya bapak aja lah.

Akhirnya gak ada dari pihak keluarga bokap tiri gw yang mecahin kaca. Walhasil selang beberapa bulan, teman dekat bokap tiri gw ada yang meninggal juga dengan cara yang tragis. Entah, percaya atau tidak tapi gw sebagai orang Jawa percaya banget setelah gw ngeliat untuk kedua kalinya yaitu ketika Mbah Surip meninggal pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2009 lalu disusul dengan “kepergian” sang Budayawan WS.Rendra pada hari Kamis tanggal 6 Agustus 2009.

WS.Rendra meninggal di rumah sakit setelah sempat dirawat karena penyakit jantungnya dan ironisnya pada hari Senin, sang dokter menyatakan kalau beliau sudah boleh pulang tapi takdir berkata lain. WS.Rendra juga meninggal karena penyakit Jantung sama seperti Mbah Surip. Sedih sekali ketika masih dalam suasana berkabung, kita kembali dibuat sedih dengan kepergian WS.Rendra. Budayawan yang sangat produktif,kritis, dan pro rakyat (bukan Mega-Pro loh). Waktu gw SMA, di buku Bahasa Indonesia gw materi puisi paling banyak dari WS.Rendra seperti “Balada Terbunuhnya Atmo Karpo”. Akhirnya WS.Rendra dimakamkan juga dirumahnya bersebelahan dengan makam Mbah Surip.

Dari sini lah gw teringat dengan “mitos” tersebut. Apa benar yah ? Masa sih ?. Yah sekali lagi percaya gak percaya, yang penting kita semua harus banyak2 melakukan kebaikan sebagai bekal kebahagiaan di akhirat nanti karena cepat atau lambat kematian pasti akan datang pada kita semua. Sekian penjelasan gw tentang “mitos” ini yang masih misterius akan kebenarannya. Yang jelas gw sebagai keturunan orang Jawa ngikutin aja apa kata budaya yang ada.


Baca Juga Artikel Ini



Bookmark and Share

46 komentar:

Anonim mengatakan...

dasar bego tolol dongo
mau aja lu diboongin sama jin
orang jawa tuh dulunya diboongin sama jin
gua sendiri orang pekalongan
takdir tuh allah yang tau
kaga bakalan ngajak
dasar bego

Anonim mengatakan...

kalo ga percaya tanya ustad tapi jangan ustad kejawen
kafir kalo percaya yang kaya begituan
wali songo aja yang nyebarin islam ga ngomong begitu mas
artikel sesat
takdir kematian hanya allah yang tau

Anonim mengatakan...

artikel sesat dan menyesatkan

Anonim mengatakan...

yang nulis artikel kalo ngaku islam ga bakalan diterima kafir lu percaya omongan setan buru2 lu tobat baca syahadat lagi ilangin kepercayaan lu
yang nulis artikel orang jawa bego tolol dongo mau aja dibohongin sama setan
nabi muhammad aja ga ngajarin kaya begituan

Anonim mengatakan...

asal muasal kejawen tuh dulunya hindu trus makin jadi dibohongin sama jin jadi adat dasar tolol kalo percaya sama gitu2gituan
kalo lu ngerasa islam ngikutin aja ajaran nabi muhammad
jangan ngikutin budaya jawa yang sesat dan menyesatkan
contoh aja gua dipekalongan menurut warga ditempat itu angker
tetep aja malem2 gua tongkrongin kaga kenapa2 gua eh malah orang kampung ngeliat katanya gua punya ilmu
gua kaga punya ilmu ghaib sama sekali
tapi gua percaya allah

Anonim mengatakan...

artikel sesat dan menyesatkan

Unknown mengatakan...

ya ampun gini aja kok ribut biarin mereka percaya dengan kepercayaan mereka saya orang hindu tapi keluarga ada yang islam tpi bukan kejawen ya kita beda tapi kita saling menghormati... tidak perlu berkata kasar ia hanya memberi tau... msalah percaya dengan artikel ini itu kembali kepada orang yang membacanya mas...

Unknown mengatakan...

ya ampun gini aja kok ribut biarin mereka percaya dengan kepercayaan mereka saya orang hindu tapi keluarga ada yang islam tpi bukan kejawen ya kita beda tapi kita saling menghormati... tidak perlu berkata kasar ia hanya memberi tau... msalah percaya dengan artikel ini itu kembali kepada orang yang membacanya mas...

Anonim mengatakan...

Whatever.....

Anonim mengatakan...

kematian hanya allah yg nentuin
buktinya saya sekarang masih hidup

Anonim mengatakan...

dasar agama impor, bisanya cuma mengecap kafir, percaya kok percaya buta. pake logika dulu baru percaya! buktikan dulu agamamu yg paling benar baru bisa koar2. buktinya ada ribuan agama di dunia dan gak ada yg bisa membuktikan dirinya paling benar. tiap detik jutaan orang menghina agamamu dan tuhanmu, buktinya mereka masih hidup dan baik2 saja. mana tuhanmu? sembunyi di balik manusia yg bawa pentungan?
orang jawa belajarlah sama filosofi jawa, baru terbuka pikirannya. jgn dilihat mitos2nya saja sama dukun2nya. nanti sudah umur 60 baru nyadar inti dr filosofi jawa baru sudah menyesal kenapa buang2 waktu puluhan tahun penuh kebencian, keserakahan & stres karena hidupnya sia2 ga punya kebahagiaan & ketentraman.

Anonim mengatakan...

Waduh kok udah ngelantur jauh dan berdampak pada sarah. Org boleh aja menceritakan. Namun yang mengaku ga setuju puyn seolah-olah paling benar. Sebaiknya posting seseorang harus kita hargai seandainya ada ketidaksepahaman sebaiknya saudara-saudara tidak mengumpat org tersebut.
Menjadi seorang yang memiliki ilmu sebaiknya kita lebih bijaksana dan membalas dengan ilmu yang sopan santun jangan menyebut sara kita ini hidup di Indonesia tidak ada suku apapun yang jelek kita semua satu Indonesia

Anonim mengatakan...

Kematian bisa dan tidak direncanakan dan diketahui apabila kita faham akan keilmuan. Islam sebagai agama yang mengacu pada keselamatan, tentu menjadi dasar bahwasannya manusia hidup tidak hanya harus mengenal lahirnya saja namun sejatinya kita semua bisa mengetahui kapan kita akan di jemput malaikat maut. Takdir bisa direncanakan tentunya dengan dasar kita harus mengenal Dzat yang memiliki semua perkara hidup dan mati hambanya. yang tidak bisa dihindari adalah Ajal.

Anonim mengatakan...

Yang mengaku orang pekalongan sejatinya dirinya tidak mengenal diri sejati. Dia hidup dan makan di Pulau Jawa masak menghina dengan cacian yang bukan seorang muslim.
Ingat Sayyidina Ali. pernah batal melakukan hukummati, namun dia justru meninggalkan orang yang akan dieksekusi karena diludahin yang terhukum,
Ketika ditanya oleh sahabat lain Ali bin Abbu Thalib mengaku bahwasannya apabila dengan melakukan tindakan kita diliputi emosi sejatinya perbuatan itu adalah perbuatan setan. Semoga kita semua mendapat berkah dan ampunan Allah SWT karena kesalahan kita yang terjadi setiap detik, menit, jam, hari. amin... amin ... amin

Mutiara Pancarani mengatakan...

Ya ampun, gara2 tetangga gua ada yang meninggal sekarang hari selsa, gua langsung browsing digoogle deh yg mitos meninggal hari selsa itu. Btw gua org jawa, dan menurut gua mitos itu lumayan bener. Ada cerita dikit nih. Embah gua yg cowo tuh kan meninggal hari selasa dan gk lama embah putri gua meninngal juga. Jadiiii ya mitosnya bner lah lumayan...

Sdalilah27 mengatakan...

Ribet... umur udah ditentuin sesuai dengan takdirnya masing masing... sama Allah.. sebagai hambanya kita hanya bisa pasrah ketika sudah waktunyaa..

Anonim mengatakan...

Orang pekalongan itu aneh. Kalo emang kamu berpatokan dengan nabi muhammad, Allah swt, harusnya tidak menjelek2an. Sebagaimana di indonesia ini berbagai macam adat ada. Prasaan nabi muhammad ngga ngajarin umatnya untuk berperilaku seperti itu kan? Kalau emang beda saling menghormati saja. Ini artikel bagus kok, berbagi info. Emangnya maksutnya sang penulis ini buruk? Engga kan? Kok lucu banget orang pekalongan itu. Hahaha

Unknown mengatakan...

Rusaknya masyarakat jawa,karena tidak tahu tentang adat istiadat.saya islam,saya ttp menggunakan adat jawa.yang bilang kafir.apkh anda yakin ibadah anda diterima gusti Allah?,jaga lisan dan perkataan kalian semua,karena gusti Allah ningali tingkah laku lan ati panjengan sedoyo.matur nuwun

Anonim mengatakan...

Beber mas anonim. Kl mau ngajak knp gak ngajak bininya aje. Biar bisa gituan disono. Ya gak, mikir pake otak, jgn otak di taroh dipantat kena kotoran mulu jd mandek tuh otao.

Anonim mengatakan...

serahin semua kepada allah swt, yg namanya keyakinan tidak usah diperdebatkan. Hati hati allah swt maha tau apa yg dilakukan manusia.

Unknown mengatakan...

percaya nggak percaya, mitos lahir berdasarkan apa yang dipercayai dan dialami masyarakat setempat. menurut saya artikel ini nggak sepenuhnya salah. karna saya juga sempat beberapa kali melihat sendiri kejadian seperti ini.

Anonim mengatakan...

itu yg orang pekalongan sok belagu bgt commentnya...sok suci..sok pinter. otak aja msh di dengkul.

Mas Tedy mengatakan...

Matine manungso wis dadi ketetapane Gusti Pangeran. Mitos-mitos seperti itu dibuat agar sebagai manusia tetap eling lan waspodo sama yang namanya kematian, bukan untuk menakut-nakuti. Falsafah Jawa dan Islam kalau digabung makin indah loh.

Unknown mengatakan...

Betul bnget

Unknown mengatakan...

Kayak barang aja pake main impor2an aja,,jngn mrasa bner sndiri ya,,

putri popuri mengatakan...

artikel gugon tuhon yang bagus, Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, sangat menghargai tradisi

putri popuri mengatakan...

Begitulah istilah jowo gga eruh jowone . . Agama dijadikan alat untuk mengintimidasi

Unknown mengatakan...

Kejadian ini sudah pernah terjadi juga di keluarga saya ketika Pakde saya meninggal di hari sabtu tahun 1994, dan 2 minggu kemudian, disusul oleh meninggalnya istrinya, di hari sabtu juga. kemudian keluarga memutuskan untuk melakukan upacara pecah-pecah gelas, piring, sampe genteng rumah. Tahun ini kejadian lagi. anak pertama Alm. Pakde saya meninggal dunia di hari sabtu tanggal 17 September 2016, semalam, tanggal 13 Oktober 2016, adiknya meninggal dengan tiba-tiba.
Antara percaya dan tidak, tapi apa yang disampaikan artikel ini memang terjadi. dan kejadian ini tidak hanya terjadi di sekitar penulis artikel ini saja. tapi juga di orang lain.
jangan terlalu cepat mengkafir-kafir kan orang lain atau menghakimi orang lain seolah kalian yang benar sendiri.
semoga saja kejadian ini tidak terjadi di keluarga kalian yang menghakimi penulis.

Unknown mengatakan...

Landasan nabi muhammad,ngomong kasar

Unknown mengatakan...

Klo ngomong tu dijaga mo ditutup pake sendal tu mulut.itu hak asasi manusia mo prcya at ga itu urusan ma allah swt.kamu jd org jgn seenaknya ngatain org ky plg bener aja.

Unknown mengatakan...

Orang bayaran buat jelek2in islam.

dito mengatakan...

Kenapa mesti takut dengan kematian? Bukankah semua sudah ada jadwalnya? Tinggal selalu meminta saja agar dimatikan dengan khusnul khotimah. Kejawen itu gak salah juga, karena pada intinya memerintahkan kita agar takwa dan tunduk kepada gusti alloh. Lakukan yg mana yg terbaik , untuk yg pekalongan... Ada ayat lakum din nukum waliya din. Jadi hormatilah juga perintah ayat tsb.

Anonim mengatakan...

Sipenulis hanya bercerita dan tidak ada yang salah, penulis juga tidak memaksa pembaca untuk percaya,islam tidak mengajarkan berkata koto

Dafaharvanza mengatakan...

Itu menurut ia ketahui..nyimak aja..no Sarah..

Unknown mengatakan...

kontol berisik baca aja ga usah banyak bacot

Unknown mengatakan...

Semua nabi juga ngga ada tuh yang ngajarin ngejelekin orang, ngomong² kotor dan sombong

Unknown mengatakan...

Emange koen paleng bener ta kok cek sombonge se dadi uwong, orep mangan opo kok ngala²i nabi. Sok omong nabi², nabi yo ndak ngajari ngelokno uwong ndak ngajari sombong, hdeewh sombonge digedek²no.πŸ‘Ž

Unknown mengatakan...

Emange koen paleng bener ta kok cek sombonge se dadi uwong, orep mangan opo kok ngala²i nabi. Sok omong nabi², nabi yo ndak ngajari ngelokno uwong ndak ngajari sombong, hdeewh sombonge digedek²no.πŸ‘Ž

Unknown mengatakan...

Semua nabi juga ngga ada tuh yang ngajarin ngejelekin orang, ngomong² kotor dan sombong

Istri Sholehah mengatakan...

Iya benar bgt ini brdasarkan pengalaman,dan memang nyata diklgku kbtln mertuaku org Jawa meninggal dihari Sabtu,tp pas jenazah dikeluarin tetangga pecahin piring pas dpn pintu,klg sih gda yg mau lakuin Krn g enak ma yg ngelayat tp g ngelarang jg tetangga pecahin piring, Alhamdulillah aman2 aja trs diklgku Krn org Sulawesi g ngerti yg kyk gitu2an pdhal sy udh bilangin tp mrk gda yg prcaya eh kjadian nenek pas meninggal dihr selasa g dipecahin piring subuhnya ngajak cucunya pdhal cucunya cm skt prt biasa tau2 subuhnya meninggal,rmhnya berseblahan,pas kjadian spt itu lgs deh mrk percaya g percaya Krn sblmnya sy udh ngomong nnt tlg pecahin piring mrk hanya tertawa pas udh kejadian br mrk percaya g percaya, bukannya musyrik cm ngeliat sendiri kjadian2 yg sudah2

Unknown mengatakan...

Sekedar ilmu titen, semua takdir, Allah yg ngatur, klo pas ternyata meninggal hari Selasa/sabtu trus kemudian ada tetangga meninggal, itu takdirnya, gak usah dibikin repot,

Anonim mengatakan...

Apa benar agama itu ada ribuan?
Nyimak jawaban Anda sepertinya belum minum obat πŸ˜…

Aa aa mengatakan...

Iya emang aku juga percaya ga percaya kaya gituan.. aku islam yg fanatik tp ngeliat fenomena gitu gmna ya.. kejadian wktu tante meninggal hr selasa.. dlm hati waduw katanya ngebawa lah gak lama anak sepupu atau anak dr salah satu keponakannya msh 2 th meninggal sakit panas demam gak ketolong, tuh bocil pernah diajak ngejenguk tante w pas sakit juga.. lah jd percaya ga percaya

Aa aa mengatakan...

Tau,,, lagian dlm islam ada yg baik dan buruk
hr selasa hr pertama pembunuhan anak nabi adam.kafir2in orang

Va patzie mengatakan...

Saya sependapat.. saya ga percaya sih, Krn yakin banget smua umur dr Tuhan, apalagi saya Nasrani, tapi yg susah2 emang begitu adanya. Semoga Tuhan memberkati

Anonim mengatakan...

Kalo ga percaya jangan komen kasar gitu ...

Posting Komentar

Setelah baca artikel ini, harap dikomentari untuk kemajuan blog ini. Kalau artikelnya bagus kan Anda juga yang senang kan. Kirim komentar Anda di sini !