Senin, 10 Mei 2010

Hubungan Softskill dengan Perilaku Buruk

Penulis pernah mendengar kalimat yang menurut penulis cukup menarik.
"We hire You because of your skill
and we fire You because of your attitude."
Seorang karyawan yang cerdas dan berkompetensi pada bidangnya memang dibutuhkan oleh semua perusahaan. Tidak ada perusahaan yang menolak memiliki karyawan seperti itu. Namun, karyawan yang cerdas dan berkompetensi pada bidangnya memiliki kelakuan buruk misalnya bertindak sesuka hati, melawan atasan, tidak mengikuti peraturan perusahaan, bahkan melakukan korupsi akan membuat perusahaan tidak segan-segan untuk memberikan sangsi, memecat, atau bahkan memperkarakan ke jalur hukum karyawan yang bersangkutan.

Menurut Budi Hermana "Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok". Contoh lain dari softskill adalah keuletan dalam bekerja, kejujuran, dsb.
Kemampuan seseorang terhadap suatu bidang profesi tertentu belum tentu cukup untuk membuatnya hidup dengan nyaman. Seorang mahasiswa jebolan fakultas Ilmu Komputer dengan kemampuan yang sedahsyat apapun dalam membuat program mau tidak mau harus dapat menjual program hasil karyanya. Jadi bukankah mahasiswa tersebut harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik untuk dapat menjual yang tidak diajarkan pada pendidikan formalnya. Kemampuan yang tidak didapat dari pendidikan formal inilah yang disebut sebagai softskill.

Manusia yang mengandalkan pendidikan formalnya saja bisa jadi melakukan sesuatu yang tidak baik dalam lingkungannya. Misalnya seorang akuntan mengurus laporan keuangan perusahaan, tanpa kejujuran tidak ada jaminan yang 100% ampuh untuk membentengi akuntan dari perilaku buruk penyelewengan dana yang kerap kita sebut sebagai korupsi. Softskill yang dimiliki seseorang dapat mendukung karir maupun kehidupannya. Sedangkan perilaku buruk hanya menuntun seseorang kepada kehancuran hidupnya.


Sumber:
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/05/19/hard-skills-dan-soft-skills/
Bookmark and Share

Kembali kepada Syirik

"Dahulu manusia itu adalah umat yang satu lalu mereka berselisih, maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan." (Al Baqarah:213)
Ibnu Qayyim menyatakan bahwa para nabi diutus karena perselisihan manusia. Mereka telah keluar dari agama yang benar. Bangsa Arab pada awalnya mengikuti agama Nabi Ibrahim AS yaitu at tauhid hingga datangnya Amr bin  Luhai Al Khuzai dan kemudian merubah agama ajaran Nabi Ibrahim AS. Orang inilah yang menyebar penyembahan berhala di Arab kemudian untuk meluruskan kembali ajaran tauhid, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya generasi terbaik pada umat ini berjalan kembali pada ajaran tauhid. Sayangnya setelah masa generasi Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berlalu, umat beliau sedikit demi sedikit kembali kepada kebodohan seperti sekarang ini.

Coba kita lihat pada pembangunan kuburan dalam rangka pengagungan para wali dan orang saleh secara berlebihan yang selanjutnya menjadikan kuburan seperti layaknya berhala dimintai restunya atau bahkan disembah selain Allah. Kalau kita lihat ke diri kita masing masing-masing, apakah kita berziarah berdoa kepada Allah SWT untuk kebaikan si almarhum atau justru berdoa agar kita mendapatkan sesuatu kebaikan (restu atau keberuntungan) kepada almarhum?
Bookmark and Share

Jumat, 07 Mei 2010

Pengaruh Media Terhadap Suatu Masalah

sedang dalam penulisan
Bookmark and Share