"We hire You because of your skill
and we fire You because of your attitude."Seorang karyawan yang cerdas dan berkompetensi pada bidangnya memang dibutuhkan oleh semua perusahaan. Tidak ada perusahaan yang menolak memiliki karyawan seperti itu. Namun, karyawan yang cerdas dan berkompetensi pada bidangnya memiliki kelakuan buruk misalnya bertindak sesuka hati, melawan atasan, tidak mengikuti peraturan perusahaan, bahkan melakukan korupsi akan membuat perusahaan tidak segan-segan untuk memberikan sangsi, memecat, atau bahkan memperkarakan ke jalur hukum karyawan yang bersangkutan.
Menurut Budi Hermana "Soft skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik. Soft Skills bisa juga dikatakan sebagai ketrampilan interpersonal seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam sebuah kelompok". Contoh lain dari softskill adalah keuletan dalam bekerja, kejujuran, dsb.
Kemampuan seseorang terhadap suatu bidang profesi tertentu belum tentu cukup untuk membuatnya hidup dengan nyaman. Seorang mahasiswa jebolan fakultas Ilmu Komputer dengan kemampuan yang sedahsyat apapun dalam membuat program mau tidak mau harus dapat menjual program hasil karyanya. Jadi bukankah mahasiswa tersebut harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik untuk dapat menjual yang tidak diajarkan pada pendidikan formalnya. Kemampuan yang tidak didapat dari pendidikan formal inilah yang disebut sebagai softskill.
Manusia yang mengandalkan pendidikan formalnya saja bisa jadi melakukan sesuatu yang tidak baik dalam lingkungannya. Misalnya seorang akuntan mengurus laporan keuangan perusahaan, tanpa kejujuran tidak ada jaminan yang 100% ampuh untuk membentengi akuntan dari perilaku buruk penyelewengan dana yang kerap kita sebut sebagai korupsi. Softskill yang dimiliki seseorang dapat mendukung karir maupun kehidupannya. Sedangkan perilaku buruk hanya menuntun seseorang kepada kehancuran hidupnya.
Sumber:
http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2008/05/19/hard-skills-dan-soft-skills/